Sunday, July 03, 2005

Thanks, Dad...

Pa, terimakasih. Terimakasih untuk penolakan terhadap tawaran keluarga mereka yang mereka pikir tidak bisa kita tolak. Terima kasih pula karena telah mendengarkan semua pembelaanku di setiap perbincangan kita di ruang tamu tiap kesempatan bapak menjengukku.

Tentu berat untuk menolak tawaran mereka. Selain karena mereka masih keluarga, juga karena tawaran itu akan membuat bapak lebih cepat merasa tenang karena lebih cepat pula kulengkapkan siklus hidupku (apalagi dengan keserbacukupan). Tetapi bapak akhirnya menolak juga yang berarti bapak bersedia bersabar lebih lama untuk melihatku menyempurnakan hidup. Terima kasih pula karena telah mempercayakan aransemen hidupku sepenuhnya di tanganku sendiri -anakmu- yang sampai kini belum sarjana-sarjana juga.

Pa, dengan penolakan yang telah 'membebaskan' dan dengan rambutmu yang selalu tersisir rapi ke belakang (mungkin ini yang membuat Ibu jatuh cinta?), engkau mengingatkanku pada Don Corleone. (Meski ku yakin 100%, seperti halnya Ibu, engkau tak kenal Al Pacino).

grazie, papa... grazie..

No comments: