Tuesday, July 12, 2005

Bercak Coklat Serupa Bekas Luka Kecil di Sudut Bibir

Tadinya ku kira kau habis kecelakaan. Tapi jika sekiranya itu luka, kenapa hanya disitu? Sempat ku kira itu bekas kecap yang lupa kau seka dengan tisu setelah menikmati goreng-gorengan. Tapi bekas kecap harusnya lebih hitam daripada itu. Hampir pula ku tuduh itu adalah bekas air liur yang mengering karena mungkin kau tidur terlalu lelap, kemudian terlambat bangun, sehingga kau tidak (sempat) mandi pagi. Tapi aku tidak tega dengan perkiraanku itu.

“Sejak lahir”, katamu. Mau tahu sesuatu? Aku menikmati saat-saat aku memandanginya (tentu saat kau tidak menyadarinya). Dia meliuk-liuk seenaknya mengikuti lekuk bibirmu. Mengkerut saat kau cemberut, meregang saat kau tertawa riang, dan kembali ke bentuk asal saat kau diam. Elastis sempurna!

Pernah suatu hari aku kecewa melihatmu. Kau memakai make up yang menyebabkan dia terlihat samar-samar. Ayolah! Tak usah kau tutupi. I love just the way it is. Make up hanya merendahkan kualitasnya. Make up justru menjadi kamuflase terhadap orisinalitasmu (sesuatu yang paling ku suka). Buatku, dia ibarat peta gugusan pulau kecil yang menjanjikan pantai yang mempesona dengan pemandangan senja yang eksotis sehingga menarik kapal-kapal untuk berlabuh. Biarkan dia terlihat alami dan aku akan terus mengikuti liukannya dengan visualisasi yang ssslllooooooww…mmootioonn… nan indah (Sekali lagi, tentu saat kau tidak menyadarinya).

5 comments:

Unknown said...

kau memang terlatih sebagai pecinta. kau bisa menjadi pejalan yang paham kemana angin menerakan jejak...ini pujian gomabl yang terbagus yang kudapat ini ini hari... "i love just the way it is".

guud!!!

Anonymous said...

Cinta yang aneh. But "I love just the way the strange is".

Anonymous said...

saya baru tau ternyata ka'Irfan romantis ;p hehehehe....

Anonymous said...

Fan, i just can say...

Omigod!!
(??)

Anonymous said...

Bercak Coklat Serupa Bekas Luka Kecil di Sudut Bibir, punyannya siapa tuch.
she's a lucky girl, i thin